Jumat, 27 Januari 2012

IP Adress Dan Subnet


IP Address versi 4 (IPv4)
  • Memiliki 32 bit alamat logikal yg bersifat unique yang terbagi dalam 4 oktet tiap oktet terdiri dari 8 bit yang setiap oktet dapat dikonversi kedalam bilangan desimal
  • Format pengalamatan yg digunakan dikenal dengan istilah :dotted decimal notation
  • Nilai minimum masing2 oktet adalah 0 dan maksimum adalah 1.Sehingga kalau minim adalah 0 dan maximal adalah 255.
  • Dalam jaringan yg sama dua device jaringan tidak diperkenankan menggunakan satu alamat yg sama tapi boleh memiliki lebih dari satu IP adress
IP CLASS
Untuk memudahkan proses administrasi IP address dibagi dalam kelas-kelas Yaitu:
  1. Kelas A
  2. Kelas B
  3. Kelas C
  4. Kelas D
  5. Kelas E
  • Kelas A :Memiliki 8 bit alamat jaringan dan 24 bit alamat host
  • Kelas B : Memiliki 16 bit alamat jaringan dan 16 bit alamat host
  • Kelas C : Memiliki 24 bit alamat jaringan dan 8 bit alamat host
  • Penentuan kelas IP ditentukan oleh byte pertama IP adress di masing-masing kelas.
  • Perubahan bit pada byte pertama akan menentukan kelas IP adress.
  • Untuk menentukan kelas A,B atau C cukup dengan melihat angka 8 bit pertama yaitu A=0, B=10, C=110, D=1110,E=1111 atau oktet pertama dari format dotted decimal yaitu A=0-127, B=128-191, C=192-223, D=224-239, E=240-255
NETMASK
Digunakan untuk memisahkan antara NetID dan HostID dengan definisi :
1.binary  1 untuk networ-id
2.Binary 0 untuk host-id
Tiap kelas IP memiliki default netmask (natural netmask)
Kelas A : 11111111.00000000.00000000.00000000
255      .           0          .          0           .            0
Kelas B : 11111111. 11111111. 00000000. 00000000
255      .       255       .           0          .           0
Kelas C : 11111111.11111111.11111111.00000000
255      .      255     .     255      .          0
IP Address versi 6 (IPv6)
  • Memiliki 128 bit alamat logikal yang terbagi dalam 8 blok tiap blok terdiri dari 16 bit yang dapat dikonversikan kedalam bilangan hexadesimal 4 digit
  • Format pengalamatan yg digunakan dikenal dengan istilah: colon-hexadecimal format yang mana cara penulisannya tiap blok dipisahkan oleh titik dua (:) dan cara konversinya satu blok dibagi menjadi empat digit yang tiap empat digitnya dikonversi ke dalam hexadecimal
Contoh:
1010 1101 1000 1110
A         D         8        E
PERBEDAAN IP V4 DAN IP V6
  • Sebagai protokol pengalamatan internet generasi baru, IPv6 tentu hadir dengan berbagai kelebihan ketimbang sang pendahulunya, IPv4.
  • Berikut adalah perbedaan antara IPv4 dan IPv6 menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo):
Fitur
  • IPv4: Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang didukung terbatas 4.294.967.296 atau di atas 4 miliar alamat IP saja. NAT mampu untuk sekadar memperlambat habisnya jumlah alamat IPv4, namun pada dasarnya IPv4 hanya menggunakan 32 bit sehingga tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan internet dunia.
  • IPv6: Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 10^38 alamat IP yang unik. Jumlah yang masif ini lebih dari cukup untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat pada IPv4 secara permanen.
Routing
  • IPv4: Performa routing menurun seiring dengan membesarnya ukuran tabel routing. Penyebabnya pemeriksaan header MTU di setiap router dan hop switch.
  • IPv6: Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6 memiliki kemampuan untuk mengelola tabel routing yang besar.
Mobilitas
  • IPv4: Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh kemampuan roaming saat beralih dari satu jaringan ke jaringan lain.
  • IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming dari satu jaringan ke jaringan lain dengan tetap terjaganya kelangsungan sambungan. Fitur ini mendukung perkembangan aplikasi-aplikasi.
Keamanan
  • IPv4: Meski umum digunakan dalam mengamankan jaringan IPv4, header IPsec merupakan fitur tambahan pilihan pada standar IPv4.
  • IPv6: IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6. Header IPsec menjadi fitur wajib dalam standar implementasi IPv6.
Ukuran header
  • IPv4: Ukuran header dasar 20 oktet ditambah ukuran header options yang dapat bervariasi.
  • IPv6: Ukuran header tetap 40 oktet. Sejumlah header pada IPv4 seperti Identification, Flags, Fragment offset, Header Checksum dan Padding telah dimodifikasi.
Header checksum
  • IPv4: Terdapat header checksum yang diperiksa oleh setiap switch (perangkat lapis ke 3), sehingga menambah delay.
  • IPv6: Proses checksum tidak dilakukan di tingkat header, melainkan secara end-to-end. Header IPsec telah menjamin keamanan yang memadai
Fragmentasi
  • IPv4: Dilakukan di setiap host yang melambatkan performa router. Proses menjadi lebih lama lagi apabila ukuran paket data melampaui Maximum Transmission Unit (MTU) paket dipecah-pecah sebelum disatukan kembali di tempat tujuan.
  • IPv6: Hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan paket data. Di samping itu, terdapat fitur MTU discovery yang menentukan fragmentasi yang lebih tepat menyesuaikan dengan nilai MTU terkecil yang terdapat dalam sebuah jaringan dari ujung ke ujung.
Configuration
  • IPv4: Ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara manual.
  • IPv6: Memiliki fitur stateless auto configuration dimana ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara otomatis.
Kualitas Layanan
  • IPv4: Memakai mekanisme best effort untuk tanpa membedakan kebutuhan.
  • IPv6: Memakai mekanisme best level of effort yang memastikan kualitas layanan. Header traffic class menentukan prioritas pengiriman paket data berdasarkan kebutuhan akan kecepatan tinggi atau tingkat latency tinggi
Pengelolaan Alamat IP
  • Di asia pacific pengelolaan IP dilakukan oleh APNIC (Asia Pacific Network Information Center) yang beranggotakan ISP (internet service provider) dan instansi-instansi yang berkepentingan dengan internet
  • APNIC bertugas sebagai pembagi blok nomor IP dan nomor Autonomous System kepada ISP dikawasan Asia Pacific
Selain APNIC badan-badan lain yang bertugas melakukan manajemen IP antara lain :
  1. ARIN (America Registry for Internet Number
  2. RIPE (Reseaux IP Europens)
  3. AFRINIC (African Regional Internet Registry Network Information Center)
SUBNETTING
Adalah proses memecah suatu  IP jaringan ke sub jaringan yang lebih kecil yang disebut "subnet “ agar :
  1. Bisa menghindari limitasi jumlah simpul dalam segmen
  2. Bisa mereduksi trafik yang disebabkan oleh broadcast maupun benturan (collision)

1 komentar:

  1. makasih banyak pak ..
    tutorialnya ini sangat bermanfaat untuk saya .

    BalasHapus